Minggu, 30 Desember 2012

Propolis

Selama ini kita pada umumnya hanya mengentahui 3 produk yang dihasilkan dari lebah, yaitu :

1. Madu
2. Royal Jelly
3. Bee Pollen

Tetapi ada satu produk lagi yang dihasilkan dari lebah yang ternyata tidak kalah luar biasa dari ketiga produk di atas, produk lebah yang luar biasa ini namanya adalah :  PROPOLIS
Propolis berasal dari kata Yunani. Pro = sebelum, Polis = Kota. Jadi arti bebas dari kata Propolis adalah Sistem Pertahanan Kota

Propolis atau Lem Lebah adalah suatu zat yang dihasilkan oleh lebah madu. Dikumpulkan oleh lebah dari pucuk daun-daun yang muda,terutama pohon poplar, untuk kemudian dicampur dengan air liurnya, digunakan untuk menambal dan mensterilkan sarang. Diperkirakan dari 200.000 ekor lebah hanya menghasilkan kurang lebih 20 gram propolis dalam setahun.

Propolis bersifat disinfektan (anti bakteri) yang membunuh semua kuman yang masuk ke sarang lebah. lebah meliputi sarangnya dengan propolis untuk melindungi semua yang ada didalam sarang tersebut dari serbuan kuman, virus, atau bakteri, misal: ratu lebah, telur, bayi lebah dan madu.

Sifat disinfektan alami yang terkandung dalam propolis sangat ampuh dalam membunuh kuman, terbukti dengan pernah ditemukannya seekor tikus dalam sarang lebah yang telah mati selama kurang lebih 5 tahun
dalam keadaan tidak membusuk.

Propolis mengandung zat yang dapat menetralkan racun yang terakumulasi di dalam tubuh manusia dan propolis  mengandung zat yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yaitu bioflavonoid.

Bioflavonoid juga bekerja sebagai  antibiotika alami yang dapat menghancurkan bakteri , jamur dan membersihkan virus dari dalam tubuh.

Manfaat super lainnya adalah perbaikan sel pada jaringan atau organ yang rusak. Karena propolis dapat memperkuat dan mempercepat regenerasi sel.

Diketahui bahwa kandungan yang terdapat dalam Propolis adalah :

1) Propolis mengandung semua Vitamin kecuali vitamin K.
2) Propolis mengandung semua Mineral yang dibutuhkan tubuh kecuali Sulfur.
3) Propolis mengandung 16 rantai Asam amino esensial yang dibutuhkan untuk regenerasi sel.
4) Propolis mengandung Bioflavanoid, yaitu zat antioksidan sebagai suplemen sel. Menurut penelitian, kandungan Bioflavonoid pada satu tetes propolis setara dengan bioflavonoid yang dihasilkan dari 500  buah jeruk.

<<< Produk Terkait >>>

Rabu, 12 Desember 2012

Alfalfa (Medicago sativa.L)



Alfalfa (Medicago sativa.L) adalah tumbuhan dari keluarga kacang polong (Fabaceae). Tumbuhan ini adalah legum hijau abadi (evergreen), yang biasanya berumur hingga 4-8 tahun tetapi dapat hidup lebih dari dua puluh tahun, tergantung pada varietas dan iklim. 


Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian satu meter dan memiliki sistem perakaran yang dalam, kadang-kadang akarnya dapat sampai + 30 meter didalam tanah sehingga memberikan 60 jenis kandungan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Hal ini membuatnya sangat tangguh, terutama terhadap kekeringan.

Tumbuh di pegunungan mediterania di sebelah barat daya Asia.  Alfalfa dipercaya berasal dari Iran. Alfalfa merupakan salah satu kacang-kacangan alam tertua di dunia, Alfalfa diketahui dibudidayakan selama lebih dari 2000 tahun. Alfalfa diperkenalkan ke Eropa dari Asia oleh bangsa Persia pada perkiraan tahun 490 sebelum masehi.

Orang-orang Arab, beberapa abad yang lalu, menggunakan Alfalfa sebagai pakan untuk kuda-kuda mereka dan mengklaimnya dapat membuat hewan-hewan mereka cepat dan kuat. Akar dari tanaman Alfalfa dapat menyentuh ke dalam bumi untuk mencapai mineral yang tidak dapat diakses oleh sebagian tanaman lainnya.

Kata Alfalfa berasal dari bahasa arab terbagi dalam dua bagian kata yaitu “Al” yang berarti Allah dan “falf” yang artinya ribuan kenikmatan dan manfaat. Orang Yunani menyebutnya “bapak dari segala makanan”, ciptaan dan karunia.

Konon kandungan gizi alfalfa merupakan yang terlengkap di antara semua tumbuhan. Hampir semua zat gizi yang bermanfaat bagi kesehatan terkandung di dalam tumbuhan yang termasuk keluarga kacang-kacangan ini. Sebut saja mineral. Mineral unggulan berupa kalsium, besi, magnesium, fosfor, tembaga, dan seng terkandung di dalamnya. Vitaminnya, mulai dari vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, C, K, hingga asam folat juga ada. Tidak heran, tumbuhan ini dikenal sebagai bapak dari segala tanaman.

Kandungan protein dalam Alfalfa adalah 18,9% dibandingkan 16,5% untuk daging sapi, 3,3% untuk susu dan 13,1% untuk telur. Alfalfa juga mengandung alkalin. Kandungan kalsium di Alfalfa juga sangat tinggi yaitu 14 kali lebih dibandingkan bibit gandum. Daun Alfalfa memiliki kandungan zat hijau daun (chlorophyll) yang empat kali lebih tinggi daripada sayuran yang biasa di konsumsi.


Seperti yang dikemukakan Prof. Dr. Made Astawan, ahli Teknologi Pangan dan Gizi IPB dalam sebuah literatur, alfalfa mengandung Vitamin K.
Vitamin K yang terkandung dalam 100 g alfalfa dapat memenuhi 38% dari total kebutuhan tubuh dalam sehari. Vitamin K sangat penting untuk pembentukan protein, penggumpalan darah, dan sebagai zat antihemolitik saat pendarahan.
Menegaskan hal tersebut, “Kalau ada luka tersayat, ditaburi saja dengan serbuk atau cairan (alfalfa) ini, dalam hitungan detik (lukanya) langsung menutup,” ungkapnya.

Klorofil telah diteliti memiliki aktivitas biologis, yaitu sebagai antioksidan dan antikanker
Dalam perkembangannya, klorofil justru berperan sebagai antioksidan atau penghancur radikal bebas, terutama jika dikonsumsi pada jumlah tertentu.
Klorofilmerupakan zat hijau daun (pigmen hijau) yang terdapat pada semua makhluk hidup yang melakukan fotosintesis. Klorofil termasuk zat yang sudah ribuan tahun akrab dengan sel-sel tubuh manusia. Zat yang berwarna hijau atau hijau kebiruan ini merupakan sel hidup pertama yang tumbuh di atas muka bumi, yaitu dalam bentuk lumut(blue-greenalgae).

Meskipun alfalfa mempunyai khasiat yang cukup baik, konsumsi alfalfa oleh manusia harus dibatasi karena kandungan serat yang sangat tinggi. Alfalfa tidak dianjurkan bagi penderita lupus (systemic lupus erythematosus) karena mengandung asam amino beracun L-canavanine yang diduga dapat mengakibatkan lupus-like syndrome.

Tanaman yang juga disebut di dalam Al-Qur’an ini menjadi kekuatan industri pertanian yang luar biasa justru terjadi di negeri seperti Amerika. Karena Alfalfa menjadi sumber kekuatan ekonomi pertanian ketiga di Amerika setelah jagung dan gandum.

<<< Produk Terkait >>>